Berikut kuliner khas yang kumaksud:

Jaruk Tigaron
Ini adalah kembang tanaman tigaron (tigarun: hulu sungai) yang diasinkan, makanya disebut jaruk tigarun. Rasanya agak pahit asam asam gimanaa gitu, krenyes-krenyes pas digigit. Airnya juga enak disiram di atas nasi putih pas untuk teman makan. Selain mengandung serat, sayur ini juga membuat nafsu makan meningkat. Makan bagian bunga atau pucukannya saja, batangnya jangan, keras, kamu takkan kuat, hehe.
Kalangkala
Ini sejenis buah berbentuk bundar. Warnanya merah muda campur putih krem kalau sudah masak. Hati-hati bijinya cukup besar melebihi isinya. Cara menyajikannya: cuci bersih buahnya, kemudian buang bagian penutup atas tempat tangkai menempel (mirip topinya, hehe). Setelah itu, siram dengan air panas, tabur garam secukupnya. Kalau mau masukkan cabe rawit ke dalam wadah. Diamkan beberapa saat. Kalau ingin awet, gunakan sendok ketika mengambil kalangkala dari wadah.
Cara memakannya: kalangkala lebih enak dimakan pakai nasi. Pencet buah dari bagian bawah ke atas sehingga bagian isi keluar, buang bijinya. Isi kalangkala lebih enak kalau dioles di atas nasi panas. Rasa kalangkala agak sepet-sepet gurih, segar, membuat selera makan meningkat. Hm...yummy! Makan nasi akan terasaa lebih nikmat.
![]() |
Atas: kalangkala Bawah: mandai |
Mandai
Mandai atau kadang ada yang menyebutnya dami, terbuat dari kulit kedua buah tiwadak (mirip nangka). Buah tiwadak biasanya dimakan langsung atau kadang dijadikan bahan isi gorengan yang disebut guduh tiwadak atau gaguduh tiwadak. Nah, bagian luarnya dipotong sesuai selera, taburi garam, goreng dengan minyak panas.
Kadang ada yang membuatnya menjadi olahan lain seperti ditumis campur bahan lain. Kalau aku lebih suka digoreng begitu saja setelah digarami. Oiya sebaiknya kulitnya jangan dicuci. Kalau kulit ini dicuci bersih-bersih maka rasanya akan berubah menjadi hambar dan kurang enak.
Mandai juga dimakan pakai nasi sebagai lauk. Entah mengandung apa, kalau makan nasi pakai mandai membuat selera makan berlipat.