MENGETUK PINTU ISTANA; HARI INI, AKU DAN KAWANKU
Puisi Nailiya Nikmah
Ruang-ruang kelas menjadi saksi
bisu
perjuangan mendidik anak negeri
berangkat pagi pulang senja hari
mengajar, meneliti dan mengabdi
dari kelas ke kelas; dari lab ke
lab; dari bengkel ke bengkel
dari studio ke studio
dari aplikasi satu ke berbagai
aplikasi lainnya
Kopi, buku, jurnal, masyarakat; deru
nafas kami
Kadang tidak tidur mengerjakan
proposal
mengharap hibah yang tak boleh
diambil penelitinya sebagai upah
mengejar berderet angka kredit
agar meningkat kepangkatan
berharap meningkat pula
kesejahteraan
Sungguh kami tak berharap UKT
mencekik leher para orang tua untuk membayar kami
Karena kami pun adalah bagian dari
orang tua itu
Dan inilah kami para dosen
berdatangan dari seluruh penjuru
negeri Indonesia
melintasi darat, laut dan udara
meninggalkan rumah-rumah kami yang
hangat
Dihantarkan doa dan harapan
seluruh kawan
Mengetuk pintu istana
Mengadukan jeritan hati kami
Kami tidak gila materi
tapi kami butuh amunisi
Kami bukan pengemis
meski datang dengan tangan di
bawah
Kami bukan tak pandai bersyukur
meski datang dengan tuntutan
Kami hanya ingin keadilan dan hak
kami ditunaikan
Sebuah tunjangan kinerja dosen,
Ya,
Tu-kin.
Jakarta, Aksi Dosen, 3 Februari 2025