Ceritanya begini, belum genap dua tahunan yg lalu itu, aku menginap di rumah adikku di Jogja. Ketika itulah aku menemukan buku ABP. Baru setengahnya aku membaca, kami sudah harus pulang ke Banjarmasin. Sebenarnya bisa saja aku meminjamnya tapi aku tidak enak. hehe. Kupikir toh aku bisa membelinya di toko buku setiba di kotaku. Ternyata aku harus gigit jari. Buku tersebut tidak ada di kotaku. Jadilah aku penasaran level 9 dengan kisahnya.
Akademi Gajah, Lembah Bukhara, Suku Penguasa Angin dan yang lainnya... Semacam kata kunci yang menjadi misteri dalam kekepoanku terhadap novel tsb.
Aku heran juga, mengapa penulis memilih nama GAjah. Mengapa tidak nama lain. Akademi Bintang misalnya? Hehe...
Sejujurnya yang paling ingin aku ketahui adalah apakah ayahnya pembohong atau tidak. itu saja. Ternyata endingnya cukup mengejutkan buatku. Tiba-tiba aku merasa semakin sayang terhadap ayahku. Ayahku juga suka bercerita seperti ayah Dam, meski dongeng ayah selalu terulang yang itu-itu saja.
Lalu akupun terpikir ingin memasukkan anak-anakku ke Akademi Gajah, andai akademi itu ada...