Senin, 23 Maret 2015

Pecinta Buku

15.49 0 Comments
Siang itu kami sedang menikmati jamuan makan acara resepsi perkawinan yang cukup mewah di sebuah gedung terbesar di kotaku. Kami bertiga saja, aku, putri sulungku dan putra keduaku. Sambil menyendok sup asparagus, aku menyaksikan tayangan slide prosesi akad nikah yang sudah berlangsung sehari sebelum resepsi. Putriku memandangi slide itu sambil menyuap semangka dan melon sedangkan putraku asyik menikmati siomay.
"Keren sekali prosesi nikahannya ya Ma! Ada videonya seperti ini" kata putriku yang beranjak remaja.
"Tenang, nanti kalau kamu nikah juga akan mama rekamkan, trus ditayangin seperti ini. Nanti kamu serba pink ya?" jawabku sambil menghirup sup.
"Jangan, Ma. Kalau akad nya bagusnya serba putih. Terlihat suci. Nanti resepsinya baru serba pink" Jawab putriku santai.
"Oh, gitu ya?"
"Kamu nanti serba hijau, ya? " Putriku menanyai adiknya.
Yang ditanya diam saja ambil terus melihat sekeliling.
Malamnya perbincangan masih seputar pernikahan. Putriku masih ribut soal pilihan warna tema di hari pernikahan. Aku geli sendiri. Dia baru kelas 6 SD!
"Ngomong-ngomong, semoga calon suamimu nanti, selain soleh, dia juga pecinta buku, Ya!" cetusku.
"Memangnya kenapa, Ma?"
"Yaaah kali aja di antara koleksi bukunya ada buku bagus yang mama belum baca. Kan kita bisa sharing jugaa. Kwkwkwk..."
"Alaaah mama."
"Udah ah, masih jauuuh juga kaleee" elak putriku. "Aku mau sekolah dulu, kerja dulu, bla bla bla" ocehnya.
Dalam hati aku berbisik, jika seseorang itu mencintai buku, ia pasti lebih mencintai istrinya. Bukunya diberi sampul, dijagai, dibaca, drawat, masak istrinya tidak? Pecinta buku tidak akan tega melipat lembaran kertas di buku, apalagi melipat lembaran hati istrinya? Pecinta buku tidak akan tega melihat bukunya robek, masa ia tega merobek hati istrinya? Mungkin aku berlebihan. Ini hanya gumaman seorang ibu yang mencintai bukunya, ups maksudku mencintai putrinya:)

Sabtu, 14 Maret 2015

ALAM DAN FEMININITAS DALAM KUMPULAN PUISI MANTRA RINDU KARYA KALSUM BELGIS

04.58 0 Comments


ALAM DAN FEMININITAS DALAM KUMPULAN PUISI MANTRA RINDU KARYA KALSUM BELGIS


Nailiya Nikmah



ABSTRAK

Gerakan feminis new age berkeyakinan kuat bahwa dominasi terhadap perempuan sudah berjalan lama, sama tuanya dengan dominasi terhadap bumi (alam). Menurut Sukidi (2001:10) relasi bumi-perempuan yang sama-sama menjadi objek eksploitasi ini dapat dilacak misalnya dari berbagai mitos, legenda, pendapat yang menyimbolkan bumi sebagai “ibu” dan “perempuan”. Dalam gerakan tersebut diyakini paradigma sains yang holistik dan ekologis. Gerakan tersebut mengintegrasikan kesadaran spiritualitas feminis dengan kesadaran ekologis. Inilah yang selanjutnya disebut dengan ecofeminism. Menurut Maimunah (2013:233) ecofeminism adalah sebuah ideologi yang membangun teori dan praktik berdasarkan pandangan bahwa terdapat hubungan yang erat antara isu lingkungan dan gender. Opresi terhadap alam diyakini berkaitan dengan opresi terhadap perempuan.
Dari sisi linguistik sering ditemui unsur-unsur yang meng’alam’kan perempuan atau mem’feminin’kan perempuan, misalnya frase “pemerkosaan hutan” atau “penggarapan tanah”. Hal tersebut terdapat pula dalam kumpulan puisi Mantra Rindu karya Kalsum Belgis yang dipilih sebagai sumber data makalah ini. Mantra Rindu adalah kumpulan puisi yang banyak mengungkapkan fenomena kerusakan alam. Buku ini diterbitkan oleh Mingguraya Press, Januari 2012. Kalsum Belgis adalah salah satu dari sedikit penyair perempuan Kalimantan Selatan yang cukup intens dalam berkarya. Pertanyaan utama penelitian ini adalah bagaimana hubungan alam dan femininitas ditampilkan dalam puisi dengan landasan teori ecofeminism.

Kata Kunci: Ecofeminism,  Femininitas, Perempuan dan Alam, Mantra Rindu, Kalsum Belgis




Makalah lengkap ada dalam "Ecology of Language & Literature" Seminar Proceedings. Disampaikan pada One Day National Seminar on Ecology of Language and Literature & Creative Writing Workshop on Green Literature, Banjarmasin 12 March 2015.

ANTOLOGI CERPEN “NYANYIAN KERBAU RAWA” SEBAGAI SALAH SATU BACAAN ANAK

04.56 0 Comments


ANTOLOGI CERPEN “NYANYIAN KERBAU RAWA”
 SEBAGAI SALAH SATU BACAAN ANAK

Nailiya Nikmah

ABSTRAK

Ketersediaan bahan bacaan bagi anak, selain memperhatikan faktor hal yang diminati anak hendaknya juga menyesuaikannya dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan perkembangan anak. Mei 2013, terbit sebuah buku antologi cerpen anak yang berjudul Nyanyian Kerbau Rawa (NKR) yang dikarang oleh para penulis dari Grup Persahabatan Menulis (GPM) Amuntai. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah buku tersebut dipandang sebagai salah satu sastra anak? Bagaimanakah unsur-unsur pembangun karya sastra pada seluruh cerpen yang terdapat di dalam buku NKR dan relevansinya sebagai salah satu bahan bacaan anak?
Penelitian ini merupakan penelitian pustaka yang menggunakan pendekatan struktural. Sumber data yang digunakan adalah cerpen-cerpen dalam buku antologi cerpen anak NKR karya Edwin Yulisar dkk, penerbit Group Persahabatan Menulis (GPM) Amuntai, diterbitkan Mei 2013 dengan jumlah halaman yaitu 144hlm.
Hasil penelitian menunjukkan dalam NKR terdapat cerpen-cerpen yang bertema persahabatan, keluarga, indahnya berbagi, pentingnya menjadi diri sendiri, bakat dan prestasi anak, kebiasaan baik, pentingnya menjaga kesehatan gigi, dan petualangan. Semua tema tersebut pada dasarnya sudah sesuai dengan perkembangan anak. Amanat atau pesan yang terdapat dalam buku antologi cerpen anak NKR di samping pesan-pesan lain, pada umumnya adalah pesan-pesan tentang berbuat baik kepada orang tua seperti cintailah orang tua; hormatilah dan sayangilah orang tua terutama ibu, serta taatilah perintah orang tua. Ditinjau dari sudut pandang sastra anak, buku NKR memiliki potensi sebagai salah satu bahan bacaan anak yang tergolong dalam bacaan realistik dengan beberapa catatan di dalamnya.

Kata Kunci: Nyanyian Kerbau Rawa, Antologi Cerpen Anak, Grup Persahabatan Menulis (GPM) Amuntai


Makalah lengkap terdapat dalam Jurnal Ilmu Pendidikan, Sosial dan Budaya "Pahlawan", ISSN 2338-0853, Volume 03, No.03, Tahun 2014, Penerbit FKIP Universitas Ahmad Yani 

DRAMA DALAM PEMBELAJARAN RAGAM BAHASA DAN PERANANNYA DALAM MEMBANGUN KARAKTER MAHASISWA

04.55 0 Comments


DRAMA DALAM PEMBELAJARAN RAGAM BAHASA
DAN PERANANNYA DALAM MEMBANGUN KARAKTER MAHASISWA

                                                                      Nailiya Nikmah


Abstrak
Drama sebagai salah satu bentuk karya sastra memiliki ruang memadai untuk pembelajaran ragam bahasa yang lebih optimal jika dikaitkan dengan pembentukan karakter mahasiswa. Melalui drama, orang dapat mengembangkan berbagai unsur seni, dapat melihat potret kehidupan manusia dan mengambil banyak pelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan drama dalam pembelajaran ragam bahasa dan peranannya dalam membangun karakter mahasiswa. Yang menjadi landasan teori pembahasan adalah luasnya wilayah pemakaian bahasa Indonesia dan macam-macam latar belakang penuturnya melahirkan sejumlah ragam bahasa. Adanya bermacam-macam ragam bahasa ini sesuai dengan fungsi, kedudukan, serta lingkungan yang berbeda-beda. Berdasarkan pembahasan terhadap topik persoalan dapat disimpulkan bahwa drama merupakan kegiatan yang menyenangkan dan dapat memberikan banyak manfaat; drama dapat digunakan dalam pembelajaran ragam bahasa dan sangat berperan untuk membangun karakter mahasiswa.

Kata Kunci: Drama, Ragam Bahasa, Karakter


Makalah lengkap terdapat dalam Jurnal Pendidikan Edukasia, ISSN 2302-1225, No.01/Vol III/ Tahun 2014

KONSEP THE 7 ISLAMIC DAILY HABITS DALAM NOVEL “PAHARI” KARYA MAHMUD JAUHARI ALI

04.54 0 Comments


KONSEP THE 7 ISLAMIC DAILY HABITS DALAM NOVEL “PAHARI” KARYA MAHMUD JAUHARI ALI

Nailiya Nikmah


Ringkasan

Pemaknaan mendalam terhadap karya sastra tidak saja dapat dilakukan berdasar ilmu sastra. Pemaknaan terhadap karya sastra juga dapat bertolak dari disiplin ilmu atau bidang lain. Salah satunya adalah bidang pendidikan agama (Islam). Penelitian dan pengkajian yang intensif dan komprehensif terhadap berbagai cabang dalam disiplin pendidikan Agama Islam memberikan wawasan dan perspektif baru bagi masyarakat. Di antara penelitian tersebut adalah penelitian yang dilakukan oleh Harjani Hefni terhadap Quran Surat Al Fatihah yang melahirkan konsep The 7 Islamic Daily Habits. Menurut Hefni, terdapat 7 kebiasaan unggulan yang dapat dijabarkan dari pemaknaan terhadap Surat Al Fatihah, yaitu bismillah setiap memulai pekerjaan; bersyukur atas setiap capaian; berpikir positif kepada sang pencipta; berorientasi akhirat; beribadah dan berdoa; konsisten dalam komitmen; dan bercermin.
Konsep 7 Islamic Daily Habits tersebut sejalan dengan pengupayaan pendidikan berbasis karakter yang akhir-akhir ini diangkat ke permukaan oleh para pakar pendidikan dan pemerintah yang terkait. Menurut Munir (2010:3) yang disebut dengan karakter adalah sebuah pola, baik itu pikiran, sikap, maupun tindakan yang melekat pada diri seseorang dengan sangat kuat dan sulit dihilangkan. Dalam berbagai literatur, kebiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang yang didahului oleh kesadaran dan pemahaman akan menjadi karakter seseorang (Munir, 2010:5). Sementara menurut Jumadi dalam artikelnya “Mengintensifkan Peran Pendidikan sastra untuk Membangun Karakter Siswa” (2013 :36) kita perlu segera mengintensifkan peran pendidikan untuk membangun karakter siswa. Hal ini dimungkinkan oleh substansinya yang akan disampaikan, sastra mengandung unsur-unsur karakter yang berlimpah.
Novel sebagai salah satu bentuk karya sastra memiliki ruang yang cukup untuk memiliki unsur-unsur tersebut. Di antara sekian novel yang ditulis oleh para pengarang Indonesia, terdapat novel-novel yang ditulis oleh Mahmud Jauhari Ali. Meski ditulis secara populer, novel-novel Ali mengandung unsur-unsur positif yang dapat mempengaruhi karakter pembacanya. Salah satu novel tersebut adalah novel yang berjudul Pahari.
Secara umum novel Pahari berbicara tentang perjuangan seorang anak manusia bernama Pahari untuk bertahan hidup dan meningkatkan kualitas hidupnya. Akan tetapi, dilihat dari disiplin ilmu agama (Islam), novel ini memiliki muatan konsep penting yang sejalan dengan konsep The 7 Islamic Daily Habits yang digagas oleh Harjani Hefni.
Tujuan penelitian ini adalah mengkaji tema dan amanat Novel Pahari karya Mahmud Jauhari Ali; serta mengkaji konsep The 7 Islamic  Daily Habits dalam Novel Pahari Karya Mahmud Jauhari Ali.
Data temuan (berupa sintaksis dan paragraf) yang diperoleh dari Novel Pahari karya Mahmud Jauhari Ali sebagai sumber data dideskripsikan, diklasifikasikan, dianalisis/ditafsirkan sesuai konsep The 7 Islamic Daily Habits. Melalui pendekatan interdisipliner, novel ini memperlihatkan konsep tersebut terdapat dalam novel Pahari karya Mahmud Jauhar Ali.

Kata Kunci: The 7 Islamic Daily Habits, Novel Pahari, Pendekatan Interdisipliner

Makalah lengkap terdapat dalam Jurnal Pendidikan Edukasia, ISSN 2302-1225, No.02/Volume II/ Tahun 2013.

PELANGGARAN HAK-HAK WARGA NEGARA INDONESIA DALAM KUMPULAN CERPEN “DONGENG KESETIAAN” KARYA RATIH AYUNINGRUM

04.52 1 Comments


PELANGGARAN HAK-HAK WARGA NEGARA INDONESIA 
DALAM KUMPULAN CERPEN “DONGENG KESETIAAN” 
KARYA RATIH AYUNINGRUM

Nailiya Nikmah


Ringkasan

Saat ini banyak sekali terjadi pelanggaran terhadap hak-hak warga negara. Beberapa di antaranya, pelanggaran terhadap hak mendapat pendidikan dan pengajaran; hak mendapat perlakuan yang sama dalam hukum – ini yang paling sering terjadi. Pelanggaran-pelanggaran tersebut dilihat oleh para pengarang sastra. Realitas tersebut dituliskan oleh pengarang sastra ke dalam karya sastra yang dipadu dengan kreativitas dan imajinasinya. Dalam hal ini sastra merupakan tiruan atau model dari kehidupan nyata. Salah satu pengarang sastra yang jeli melihat problem bangsa ini  adalah Ratih Ayuningrum. Dalam kumpulan cerpennya Dongeng Kesetiaan, Ayuningrum menuliskannya sebagai upayanya melakukan sesuatu yang berharga untuk bangsa Indonesia. Ayuningrum menuliskannya dalam bentuk cerpen. Dalam kumpulan cerpen Dongeng Kesetiaan dituliskan beragam realitas yang memperlihatkan pelanggaran-pelanggaran terhadap hak manusia sebagai warga negara (Indonesia) Tujuan penelitian ini adalah mengkaji tema dan amanat cerpen-cerpen dalam kumpulan cerpen “Dongeng Kesetiaan” karya Ratih Ayuningrum dan mengkaji pelanggaran hak-hak warga negara Indonesia dalam kumpulan cerpen “Dongeng Kesetiaan” karya Ratih Ayuningrum.
Data temuan (berupa sintaksis dan paragraf) yang diperoleh dari kumpulan cerpen Dongeng Kesetiaan karya Ratih Ayuningrum sebagai sumber data dideskripsikan, diklasifikasikan, dianalisis/ditafsirkan sesuai konteks Pendidikan Kewarganegaraan khususnya masalah hak-hak warga negara Indonesia menurut UUD 1945. Melalui pendekatan mimetik, kumpulan cerpen ini memperlihatkan kemampuan pengarangnya dalam mengolah karya sastra sekaligus memperlihatkan realitas yang ada pada masyarakat Indonesia pada masa karya itu ditulis.
Kata Kunci: Pelanggaran Hak-hak WNI, Kumpulan Cerpen Dongeng Kesetiaan, Pendekatan Mimetik


Makalah lengkap terdapat dalam Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajarannya "Aksara", ISSN 2252-9136, No.01/Vol II/ tahun 2012

UNSUR KEWIRAUSAHAAN DALAM NOVEL KETIKA CINTA BERTASBIH KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZI

04.50 0 Comments


UNSUR KEWIRAUSAHAAN DALAM NOVEL KETIKA CINTA BERTASBIH
KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZI

Lea Emilea Farida dan Nailiya Nikmah


Ringkasan

Novel Ketika Cinta Bertasbih Karangan Habiburrahman El Shirazhi merupakan sebuah karya sastra yang tidak hanya memberi hiburan pada pembacanya tetapi juga pencerahan. Secara umum novel berlatar Mesir dan Indonesia ini mengangkat unsur keagamaan pada alur cerita. Akan tetapi novel ini juga memuat unsur lain yang sangat penting, yaitu unsur kewirausahaan.  Kewirausahaan mulai diminati oleh masyarakat dewasa ini. Kewirausahaan merupakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.Tujuan penelitian ini adalah mengkaji asas-asas pokok kewirausahaan dalam novel KCB karya HES dan latar belakang atau faktor pemicu kewirausahaan dalam novel KCB karya HES.
Data temuan (berupa sintaksis dan paragraf) yang diperoleh dari novel sebagai sumber data dideskripsikan, diklasifikasikan, dianalisis/ditafsirkan sesuai konteks sosiologi sastra. Pendekatan sosiologis ini pengertiannya mencakup berbagai pendekatan, masing-masing didasarkan pada sikap dan pandangan teoritis tertentu, tetapi semua pendekatan itu menunjukkan satu ciri kesamaan, yaitu mempunyai perhatian terhadap sastra sebagai institusi sosial yang diciptakan oleh pengarang sebagai anggota masyarakat.
Kata Kunci: Kewirausahaan, Novel, Ketika Cinta Bertasbih


Makalah lengkap terdapat dalam Jurnal Intekna, ISSN 1412-5609, No.01/Tahun XI/Mei 2011, Penerbit Politeknik Negeri Banjarmasin