"Keren sekali prosesi nikahannya ya Ma! Ada videonya seperti ini" kata putriku yang beranjak remaja.
"Tenang, nanti kalau kamu nikah juga akan mama rekamkan, trus ditayangin seperti ini. Nanti kamu serba pink ya?" jawabku sambil menghirup sup.
"Jangan, Ma. Kalau akad nya bagusnya serba putih. Terlihat suci. Nanti resepsinya baru serba pink" Jawab putriku santai.
"Oh, gitu ya?"
"Kamu nanti serba hijau, ya? " Putriku menanyai adiknya.
Yang ditanya diam saja ambil terus melihat sekeliling.
Malamnya perbincangan masih seputar pernikahan. Putriku masih ribut soal pilihan warna tema di hari pernikahan. Aku geli sendiri. Dia baru kelas 6 SD!
"Ngomong-ngomong, semoga calon suamimu nanti, selain soleh, dia juga pecinta buku, Ya!" cetusku.
"Memangnya kenapa, Ma?"
"Yaaah kali aja di antara koleksi bukunya ada buku bagus yang mama belum baca. Kan kita bisa sharing jugaa. Kwkwkwk..."
"Alaaah mama."
"Udah ah, masih jauuuh juga kaleee" elak putriku. "Aku mau sekolah dulu, kerja dulu, bla bla bla" ocehnya.
Dalam hati aku berbisik, jika seseorang itu mencintai buku, ia pasti lebih mencintai istrinya. Bukunya diberi sampul, dijagai, dibaca, drawat, masak istrinya tidak? Pecinta buku tidak akan tega melipat lembaran kertas di buku, apalagi melipat lembaran hati istrinya? Pecinta buku tidak akan tega melihat bukunya robek, masa ia tega merobek hati istrinya? Mungkin aku berlebihan. Ini hanya gumaman seorang ibu yang mencintai bukunya, ups maksudku mencintai putrinya:)