Pesanku, buatlah aturan dan kesepakatan sebelumnya tentang ini. Penampilan harus tetap dijaga. Berpakaian rapi dan sopan selayaknya peserta kuliah.
Pesanku di hari kedua: Cek baterai selalu, jangan sampai putus di tengah jalan
Pesanku di hari ketiga: kenali, pelajari dan teruslah berusaha menguasai aplikasi yang kamu pilih
Pekan Kedua
Aku mulai lebih memahami aplikasi tersebut (Begitu juga dengan mahasiswaku hehe- pastilah mereka ada yang iseng dan mengakal. Cari saja lelucon seputar ini. Banyak berhamburan di dunia maya). Ada banyak tools yang bisa digunakan. Aku bisa mengajar sambil menjalankan slide PPT; sambil menulis-nulis di layar; sambil mempelajari manajemen personalnya. Aku juga mulai menyadari ada beberapa bagian dari materi yang harus ku-setting ulang. Ada tugas-tugas yang harus direvisi; ada pencapaian-pencapaian yang akan diminimalkan.
Pesanku di pekan kedua: Jangan terlalu serius, kendorkan sedikit agar kita tetap waras
Pekan Ketiga
Aku mulai mengurangi power, menghemat energi. Ternyata WFH kami tidak cukup dua pekan. Akupun mulai yakin, WFH ini akan berlangsung masih sangat lama. Aku benar-benar serius memikirkan PBM dan ketercapaiannya. Sekali lagi, jangan terlalu memberatkan, baik diri sendiri maupun mahasiswa.
Pekan Keempat
Aku memberikan opsi-opsi kepada mahasiswaku. Mereka boleh me-request hendak PBM menggunakan aplikasi apapun. Masih ada kelas yang menyukai zoom; ada kelas yang minta menggunakan WA; ada yang meminta menggunakan google classroom. Apapun, akan kuterima, asal mereka tetap semangat belajar. Sayangnya, di tiap kelas ada saja yang absen. Bukan apa-apa, mereka ternyata pada pulang kampung alias mudik. Terus, di kampung tidak ada sinyal. Ya, gitu deh.
Pesanku di pekan keempat: Jika sudah pulang kampung, sudahlah, relakan saja mereka.
Oiya, sejak pekan kedua aku sudah mulai merekam sebagian pertemuan kami. Bukan apa-apa. Aku hanya ingin menyimpannya sebagai sebuah kenangan, sebuah dokumen. Seperti halnya tulisan receh ini, aku hanya ingin meninggalkan jejak digital tentang secuil peranku dalam perjuangan manusia menghadapi covid-19.
Jika kamu membacanya, terima kasih telah singgah di rumahku.[]Nai