Sabtu, 14 Maret 2015

# Jurnal Penelitian

ALAM DAN FEMININITAS DALAM KUMPULAN PUISI MANTRA RINDU KARYA KALSUM BELGIS



ALAM DAN FEMININITAS DALAM KUMPULAN PUISI MANTRA RINDU KARYA KALSUM BELGIS


Nailiya Nikmah



ABSTRAK

Gerakan feminis new age berkeyakinan kuat bahwa dominasi terhadap perempuan sudah berjalan lama, sama tuanya dengan dominasi terhadap bumi (alam). Menurut Sukidi (2001:10) relasi bumi-perempuan yang sama-sama menjadi objek eksploitasi ini dapat dilacak misalnya dari berbagai mitos, legenda, pendapat yang menyimbolkan bumi sebagai “ibu” dan “perempuan”. Dalam gerakan tersebut diyakini paradigma sains yang holistik dan ekologis. Gerakan tersebut mengintegrasikan kesadaran spiritualitas feminis dengan kesadaran ekologis. Inilah yang selanjutnya disebut dengan ecofeminism. Menurut Maimunah (2013:233) ecofeminism adalah sebuah ideologi yang membangun teori dan praktik berdasarkan pandangan bahwa terdapat hubungan yang erat antara isu lingkungan dan gender. Opresi terhadap alam diyakini berkaitan dengan opresi terhadap perempuan.
Dari sisi linguistik sering ditemui unsur-unsur yang meng’alam’kan perempuan atau mem’feminin’kan perempuan, misalnya frase “pemerkosaan hutan” atau “penggarapan tanah”. Hal tersebut terdapat pula dalam kumpulan puisi Mantra Rindu karya Kalsum Belgis yang dipilih sebagai sumber data makalah ini. Mantra Rindu adalah kumpulan puisi yang banyak mengungkapkan fenomena kerusakan alam. Buku ini diterbitkan oleh Mingguraya Press, Januari 2012. Kalsum Belgis adalah salah satu dari sedikit penyair perempuan Kalimantan Selatan yang cukup intens dalam berkarya. Pertanyaan utama penelitian ini adalah bagaimana hubungan alam dan femininitas ditampilkan dalam puisi dengan landasan teori ecofeminism.

Kata Kunci: Ecofeminism,  Femininitas, Perempuan dan Alam, Mantra Rindu, Kalsum Belgis




Makalah lengkap ada dalam "Ecology of Language & Literature" Seminar Proceedings. Disampaikan pada One Day National Seminar on Ecology of Language and Literature & Creative Writing Workshop on Green Literature, Banjarmasin 12 March 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar