Tampilkan postingan dengan label bahasa indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bahasa indonesia. Tampilkan semua postingan

Selasa, 03 April 2018

Belajar Tata Bahasa untuk Pemula

11.32 16 Comments
Ada baiknya kita mempelajari tata bahasa yang baik dan benar agar tulisan kita lebih bagus dan enak dibaca. Tulisan dengan tata bahasa yang baik dan benar akan membuat pembaca lebih mudah memahami makna dan informasi yang kita sampaikan dalam tulisan kita.

Belajar tata bahasa tentu tidak bisa sekali duduk dan sambil lewat saja. Apalagi sekadar iseng mengisi waktu luang. Mahasiswa jurusan bahasa yang kuliah bertahun-tahun pun belum tentu menguasai tata bahasa dengan baik dan benar jika ia tidak mengaplikasikan ilmu yang sudah ia peroleh. Artikel ini tidak bermaksud menggurui apalagi menghentikan minat dan langkah penulis pemula. Sebaliknya, artikel ini dimaksudkan untuk membantu para penulis agar bisa lebih baik lagi ketika menulis. Kadang-kadang, penulis yang sudah tinggi jam terbangnya pun belum tentu sempurna tata bahasanya. Untuk itulah editor atau peyunting ada, hehe.

Sebagai pendahuluan, berikut saya sampaikan beberapa hal yang membuat orang tidak mau mempelajari tata bahasa.

Tidak ada niat
Alasan pertama ini simpel saja. Sudah tidak bisa diganggu gugat. Kalau tidak ada keinginan belajar, ya mau bagaimana lagi. Hehe.

Anggapan yang keliru
Terdapat beberapa anggapan keliru yang membuat orang tidak mau mempelajari tata bahasa. Berikut beberapa anggapan keliru terkait mempelajari tata bahasa.

Tata bahasa adalah urusan editor/penyunting
Belajar tata bahasa susah
Belajar tata bahasa hanya untuk mahasiswa bahasa
Tata bahasa tidak penting, yang penting adalah konten dan ide
Tidak ada penulis yang sempurna, jadi wajar saja kalau tata bahasa saya salah. 

Rasa malas yang menumpuk
Rasa malas akan menjadi penghalang utama setiap kemajuan dalam bidang apapun, termasuk bidang tulis-menulis dalam hal mempelajari tata bahasa. Sebagai penulis, hendaknya kita membuang jauh-jauh rasa malas terutama malas mempelajari tata bahasa. Cara mengatasinya adalah dengan memberi sugesti kepada diri kita bahwa tulisan dengan ejaan yang baik dan benar akan lebih bagus dan efektif.

Merasa sudah hebat
Ini alasan yang paling merusak. Ketika orang sudah merasa hebat, jangan berharap dia mau belajar lagi apalagi sesuatu yang dianggapnya remeh. Merasa sudah paling bagus dalam menulis, merasa lebih hebat daripada yang lain dan merasa merasa lainnya.

Darimana memulai?

Setelah menyingkirkan semua alasan di atas, langkah berikutnya adalah memulai mempelajari tata bahasa. Apa yang seharusnya dilakukan?

Langkah Pertama
Langkah pertama adalah miliki dan pelajari bahan atau materi. Bahan untuk mempelajari tata bahasa cukup banyak. Saran saya, milikilah buku atau berkas (PDF) yang berisi aturan berbahasa yang berlaku. Sejak 2015, secara resmi ejaan yang berlaku di Indonesia adalah Ejaan Berbahasa Indonesia (EBI). Tentu saja saya tidak menyuruh menghafal EBI. Yang penting adalah mempelajari dan menerapkannya dalam tulisan kita.

Langkah Kedua
Sudah membuka EBI? Syok? Bingung? Pusing? Hehe. Itu biasa. Jangan buang bukumu. Kita mulai dari yang paling sederhana tapi paling banyak dipakai.

Penulisan di (kata depan) dan di- (awalan)
Sejak EYD diberlakukan, sudah diatur bahwa penulisan di dan di- berbeda.

Penulisan di (kata depan)
Penulisan di yang merupakan kata depan ditulis terpisah dari kata setelahnya. Kadang tidak gampang untuk mengingat perbedaan kata depan dan awalan. Untuk gampangnya, kamu cukup mengingat bahwa di yang menunjukkan tempat dipisah penulisannya.
Contoh:
Nailiya membeli buku di toko.
Mila tinggal di Amuntai.

Penulisan di- (awalan)
Penulisan di sebagai awalan ditandai oleh tanda - yang menunjukkan ada kata setelahnya yang masih serangkai sehingga penulisannya pun serangkai atau tidak dipisah.
Contoh: 
Sejak kecil dia dipisahkan dari saudaranya.
Karena marah, buku Sandra disembunyikannya.

Makna dan Ciri Satu Kalimat
Sebuah kalimat diawali oleh huruf kapital atau huruf besar dan diakhiri tanda titik (.) atau tanda seru (!) atau tanda tanya (?).
Dalam ragam resmi, satu kalimat tunggal minimal terdiri atas satu subjek (S) dan satu predikat (P).
Contoh:
Pamanku nelayan. 

Meski hanya terdiri dua kata, ini sudah bisa disebut sebagai sebuah kalimat.
Pamanku (subjek)
nelayan (predikat)

Penulisan Tanda Baca
Tanda baca ditulis atau diketik rapat tanpa spasi dengan huruf sebelumnya. Akan tetapi, berilah spasi satu ketuk setelahnya. Tidak ada kalimat yang diakhiri dengan tanda tanya dan tanda seru jika sudah diberi tanda titik.
Contoh:
Saya membeli kue bersama Mira . Ia tidak mau saya bayari. (salah)
Saya membeli kue bersama Mira. Ia tidak mau saya bayari. (benar)

Mengapa kita harus belajar?. (salah)
Mengapa kita harus belajar? (benar)

Ibu berkata “berilah adikmu buku tulis yang baru”. (salah)
Kalimat tersebut salah karena tidak ada tanda koma setelah kata berkata dan tanda titik diletakkan di luar tanda petik. Kesalahan lainnya terdapat pada huruf b pada kata berilah. Seharusnya huruf pertama petikan langsung adalah huruf kapital.

Ibu berkata, “Berilah adikmu buku tulis yang baru.” (benar)


Kesalahan penggunaan “di mana" dan "Yang mana"
di mana adalah salah satu kata tanya. Kata tanya hanya dipakai dalam kalimat tanya/pertanyaan. Jangan menggunakan di mana kalau kalimatmu bukan kalimat tanya/pertanyaan. 

Contoh penggunaan di mana yang benar:
Di mana kamu tinggal?

Contoh penggunaan di mana yang keliru:
Penggunaan alat ini sudah lama diketahui di mana semua orang memulainya sejak dua tahun terakhir.

Begitu juga dengan yang mana. Yang mana hanya boleh dipakai kalau kalimat kita merupakan kalimat pertanyaan yang bermaksud menanyakan sesuatu (pilihan).

Contoh penggunaan yang mana yang benar:
Yang mana buku pilihanmu?

Contoh penggunaan yang mana yang keliru:
Kemajuan teknologi sudah semakin pesat yang mana kita semakin terbantukan oleh berbagai temuan di bidang tersebut.



Bersambung


Senin, 19 Februari 2018

Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Bahasa Indonesia

12.44 1 Comments
Kali ini, saya menampilkan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Bahasa Indonesia yang saya desain dan saya pakai untuk mengajar di Perguruan Tinggi.




Rencana Pembelajaran Semester

Mata kuliah                           : Bahasa Indonesia               Semester : II  Kode mata kuliah : II  sks :2
Jurusan/ Program Studi      :  
Dosen Pengampu                 : Nailiya Nikmah
Capaian Pembelajaran Lulusan yang dibebankan pada mata kuliah ini :

Sikap

  1. Bertakwa kepada Tuhan Yang MahaEsa dan mampu menunjukkan sikap religius.

  1. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral dan etika.

  1. Menginternalisasi nilai, norma dan etika akademik.

  1. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggung jawab pada negara dan bangsa.

  1. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama dan kepercayaan serta pendapat atau temuan orisinal orang lain.

  1. Mampu menyusun laporan hasil dan proses kerja secara akurat dan sahih serta mengomunikasikannya secara efektif kepada pihak lain yang membutuhkan.

  1. Mampu bekerja sama, berkomunikasi dan berinovatif dalam pekerjaannya.

  1. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi.

Pengetahuan
1.       Memahami konsep penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Keterampilan Umum
1.       Mampu berbahasa Indonesia secara lisan dan tulisan dalam keseharian/umum, akademis dan pekerjaan.

Keterampilan Khusus
1.       Mampu menuliskan beragam komunikasi tulis secara baku khususnya penulisan karya ilmiah.
2.       Mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar dalam komunikasi untuk berbagai keperluan.


(1)
Minggu
Ke-
(2)
Kemampuan Akhir yang Diharapkan
(CP MK)
(3)
Bahan Kajian
(Materi Ajar)
(4)
Metode
Pembelajaran
(5)
Waktu
(6)
Pengalaman Belajar Mahasiswa
(7)
Kriteria Penilaian dan Indikator Penilaian
(8)
Bobot Nilai
1
Mampu menjelaskan sejarah perkembangan dan sumber bahasa Indonesia.

Mampu menjelaskan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.


Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggung jawab pada negara dan bangsa.
Perkembangan Bahasa Indonesia
-    Sejarah dan Sumber (cikal bakal) Bahasa Indonesia
-    Kedudukan Bahasa Indonesia
-    Fungsi Bahasa Indonesia
Ceramah

Diskusi

Tugas
Tatap muka
1x 2sks x50’

Penugasan terstruktur 1x 2sks x50’

Belajar mandiri
1x2sks x60’
Tugas

Berdiskusi
Kemampuan mengomunikasi-kan

Kebenaran penjelasan
5%
2
Mampu menjelaskan pengertian ejaan

Mampu menjelaskan sejarah ejaan di Indonesia

Mampu menerapkan penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dalam keperluan tata tulis dan tata bahasa sehari-hari terutama dalam situasi formal.

Menginternalisasi nilai, norma dan etika akademik
Ejaan
-    Sejarah Ejaan di Indonesia
-    Ejaan Yang Disempurnakan
Diskusi Kelompok

Pembelajaran Kolaboratif

Tugas mengunduh dan membaca materi EYD
Tatap muka
1x 2sks x50’

Penugasan terstruktur 1x 2sks x50’

Belajar mandiri
1x2sks x60’
Tugas

Diskusi Kelompok

Diskusi Kelas

Akses PUEBI
Kemampuan mengomunikasi-kan pengertian ejaan dan sejarah ejaan di Indonesia

Kebenaran penjelasan tentang penggunaan huruf, penggabungan kata dan tanda baca

Ketepatan penggunaan huruf dan tanda baca dalam setiap tugas tertulis.
10%
3
Mampu menjelaskan pengertian ragam bahasa.

Mampu membedakan ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulisan.

Mampu membedakan ragam baku dan tidak baku.

Mampu menjelaskan pengertian ragam sosial dan menyebutkan contohnya.

Mampu menjelaskan ragam fungsional dan menyebutkan contohnya serta membuat paragraf dengan ragam fungsional tertentu.

Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain.
Ragam Bahasa
-    Pengertian Ragam Bahasa
-    Ragam Lisan dan Ragam Tulisan
-    Ragam Baku dan Ragam Tidak Baku
-    Ragam Sosial
-    Ragam Fungsional

Diskusi Kelompok

Simulasi/ bermain peran

Mencari contoh istilah baku dan tidak baku

Latihan membuat paragraf dengan ragam fungsional tertentu

Tatap muka
1x 2sks x50’

Penugasan terstruktur 1x 2sks x50’

Belajar mandiri
1x2sks x60’
Tugas

Diskusi Kelas

Role Play
Kebenaran penjelasan tentang pengertian ragam bahasa.

Kemampuan mengomunikasi-kan perbedaan ragam lisan dan tulisan.

Kebenaran penjelasan tentang ragam baku dan tidak baku.

Kebenaran penjelasan tentang ragam sosial dan contohnya.

Ketepatan paragraf yang dibuat dengan ragam fungsional yang ditentukan.


5%
4 dan 5
Mampu menjelaskan pengertian kata dan diksi.

Mampu menjelaskan alasan kata-kata harus dipilih.

Mampu membedakan makna kata denotasi dan konotasi serta menggunakannya sesuai keperluan.

Mampu menyebutkan contoh kata bermakna umum dan kata bermakna khusus di bidang yang dipelajari serta mengaplikasikannya dalam kalimat maupun paragraf.

Mampu memahami perbedaan nilai rasa dalam tiap kata yang bersinonim sehingga tepat dalam penggunaannya.

Mampu menganalisis kesalahan dalam pembentukan kata
Kata/ Diksi
-       Pengertian Kata dan Diksi
-       Alasan kata-kata harus dipilih
-       Makna Kata Denotasi dan Konotasi
-       Makna Umum dan Khusus
-       Sinonim
-       Beberapa Kesalahan dalam Pembentukan Kata
Studi Kasus

Latihan mencari kata umum dan khusus di bidang akuntansi dan mengaplikasikan ke dalam kalimat maupun paragraf


Tatap muka
2x 2sks x50’

Penugasan terstruktur 1x 2sks x50’

Belajar mandiri
1x2sks x60’
Tugas

Diskusi Kelas


Kebenaran penjelasan tentang pengertian kata dan diksi.

Kemampuan mengomunikasi-kan alasan kata-kata harus dipilih.

Kebenaran jawaban tugas mencari kata umum dan khusus di bidang yang dipelajari serta kalimat dan paragrafnya.

Ketepatan analisis beberapa kata yang bersinomim.

Ketepatan analisis beberapa kesalahan dalam pembentukan kata.
10%
6










































7
Mampu menjelaskan pengertian kalimat.

Mampu membuat contoh kalimat berdasarkan tujuh pola kalimat dasar.

Mampu menganalisis kalimat berdasar unsur fungsi gramatikalnya.

Mampu membuat kalimat tunggal dan kalimat majemuk.

Mampu menyebutkan ciri-ciri kalimat efektif

Mampu menganalisis kalimat berdasarkan keefektifannya.








UJIAN TENGAH SEMESTER
Kalimat
-       Pengertian Kalimat
-       Pola Kalimat dalam Bahasa Indonesia
-       Jenis Kalimat
-       Kalimat Efektif
Pembelajaran Kooperatif

Studi Kasus

Penugasan mengunduh dan membaca ciri-ciri kalimat efektif


Tatap muka
1x 2sks x50’

Penugasan terstruktur 1x 2sks x50’

Belajar mandiri
1x2sks x60’
Tugas

Diskusi kelas

Unduh contoh kalimat efektif

Kebenaran penjelasan tentang pengertian kalimat.

Kebenaran jawaban soal tentang membuat kalimat berdasar pola kalimat dasar.

Ketepatan analisis kalimat berdasar unsur fungsi gramatikal.

Kebenaran jawaban latihan membuat kalimat tunggal dan majemuk.

Kebenaran penjelasan tentang ciri kalimat efektif.

Ketepatan analisis kalimat efektif.




10%
8 dan 9
Mampu menjelaskan pengertian dan karakteristik paragraf.

Mampu membedakan paragraf deduktif dan induktif serta membuatnya.

Mampu membuat contoh jenis-jenis paragraf menurut teknik pemaparannya.
Paragraf
-       Pengertian dan Karakteristik Paragraf
-       Paragraf Deduktif dan Induktif
-       Jenis-jenis Paragraf Menurut Teknik Pemaparannya

Tatap muka
2x 2sks x50’

Penugasan terstruktur 1x 2sks x50’

Belajar mandiri
1x2sks x60’
Tugas

Proyek Membuat Paragraf

Membuat Kliping Koran
Kemampuan mengomunikasi-kan pengertian dan karakteristik paragraf.

Kreativitas ide membuat kalimat deduktif dan induktif.

Kreativitas dan ketepatan ide membuat jenis-jenis paragraf menurut teknik pemaparannya.
10%
10
Mampu menjelaskan arti dan fungsi surat resmi.

Mampu membuat surat resmi yang baik dan benar berdasarkan teknik penulisan surat resmi.
Menulis Surat Resmi
-       Arti dan Fungsi Surat Resmi
-       Teknik Penulisan Surat Resmi
Pembelajaran berbasis proyek
(proyek membuat surat resmi yang baik dan benar)
Tatap muka
1x 2sks x50’

Penugasan terstruktur 1x 2sks x50’

Belajar mandiri
1x2sks x60’
Tugas

Unduh macam- macam contoh surat

Praktik menulis surat
Kreativitas dan ketepatan surat resmi
8%
11
Mampu membuat satu model tulisan kreatif fiksi.

Mampu membuat satu model tulisan kreatif nonfiksi.

Menulis Kreatif
-       Menulis Kreatif Fiksi
-       Menulis Kreatif Nonfiksi
-       MengapresiasiKarya Sastra
Pembelajaran berbasis proyek
(proyek membuat antologi tulisan kreatif fiksi dan nonfiksi)
Tatap muka
1x 2sks x50’

Penugasan terstruktur 1x 2sks x50’

Belajar mandiri
1x2sks x60’
Mengapresiasi karya sastra Indonesia dan tulisan kreatif lainnya

Menulis salah satu jenis karya sastra atau tulisan kreatif lainnya
Kreativitas ide

Ketepatan teknik tulisan

Kebenaran tata tulis (ejaan).
7%
12, 13, 14, 15 dan 16
Mampu menjelaskan pengertian, ciri dan jenis karangan/ karya ilmiah.

Mampu menjelaskan teknik penulisan karangan/ karya ilmiah.

Mampu membuat sebuah karangan/ karya ilmiah sederhana.

Mampu mempresentasikan hasil karangan/ karya ilmiah yang sudah dibuat.
Menulis Karangan/Karya Ilmiah
-       Pengertian, Ciri dan Jenis Karangan/ Karya Ilmiah
-       Teknik Penulisan Karangan/ Karya Ilmiah
-       Presentasi Karangan/ Karya Ilmiah
Pembelajaran Berbasis Proyek

(menyusun karangan/ karya ilmiah sederhana).
Tatap muka
5x 2sks x50’

Penugasan terstruktur 1x 2sks x50’

Belajar mandiri
1x2sks x60’
Proyek menyusun makalah/ karya ilmiah sederhana

Presentasi karya ilmiah


Kebenaran penjelasan tentang pengertian, ciri dan jenis karangan/ karya ilmiah

Ketepatan teknik penulisan karangan/ karya ilmiah yang digunakan

Kemampuam mengomunikasi-kan hasil karangan/ karya ilmiah di depan kelas.
35%

Daftar Referensi :

  1. Afra, Afifah. 2007. How To Be A Smart Writer. Surakarta: Indiva Media Kreasi.
  2. Arifin, Zaenal dan Amran Tasai. 2004. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademika Pressindo.
  3. -------. 1998. Dasar-dasar Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta: Grasindo.
  4. Fajri, Dian Yasmina. dkk. 2004. Buku Sakti Menulis Fiksi. Jakarta: Kimus Bina Tadzkia.
  5. Hakim, M.Arif. 2004. Kiat Menulis Artikel di Media.Bandung: Nuansa Cendekia.
  6. Keraf, Gorys. 1980. Komposisi. Ende-Flores: Nusa Indah.
  7. Musaba, Zulkifli. 1989. Penuntun Tulis-menulis. Surabaya: Bina Ilmu.
  8. --------.  2013. Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa. Yogyakarta: Aswaja.
  9. Rani, Supratman Abdul dan Yani Maryani. 2004. Intisari Sastra Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.
  10. Semi, M.Atar. 2000. Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya.
  11. Soedjito dan Solchan TW. 2001. Surat-menyurat Resmi Bahasa Indoneswia. Bandung: PT remaja Rosdakarya.
  12. Soeparno, dkk. 2001. Bahasa Indonesia untuk Ekonomi. Yogyakarta: Ekonisisa.
  13. Sugiyono. 2005. Metodologi Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
  14. Sutojo, Siswanto dan Michael Setiawan. 2003. Komunikasi Bisnis yang Efektif. Jakarta: Damar Mulia Pustaka.
  15. Tim Penyusun. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
  16. Widyamartaya, Al dan Veronica Sudiati. 1997. Dasar-dasar Menulis Karya Imiah. Jakarta: Grasindo.


Menyetujui,



Ketua Program Studi

Dosen Pengampu:

Tanda tangan


Nailiya Nikmah




NIP 198012092005012002

…………………….