Rabu, 23 Oktober 2013

# bahan ajar # bahasa indonesia

Ragam Bahasa



RAGAM BAHASA INDONESIA

A.    Analisis Program Pelajaran
Sub Pokok Bahasan
Alokasi Waktu
Metode
Media
Minimal Standar
-          Ragam Lisan dan Ragam Tulisan
-          Ragam Baku dan Ragam Tidak Baku
-          Ragam Sosial dan Ragam Fungsional
  
-       Ceramah
-       Tanya jawab
-          Papan tulis
-          OHP
-          Kartu soal
-         Membedakan ragam lisan dan tulisan
-         Membedakan ragam baku dan ragam tidak baku
-         Membedakan ragam sosial dan fungsional

B.     Panduan Belajar
Sebelum masuk kemateri pokok, coba anda cermati hal berikut ini:
“Berapa nih?”
“Yang mana?”
“Hijau atau merah ya...., hijau saja”
“yang hijau duapuluh ribu, Bu”
           Dapatkah Anda membayangkan dan menebak topic pembicaraan mereka. Bandingkan dengan jawaban teman-teman sekeliling. Mengapa hal ini bisa terjadi? Penjelasan tentang hal ini akan Anda simak dalam pokok bahasan. Diakahir pembahasan jawablah soal latihan yang disediakan. Untuk praktikum lihat pada buku Dokumen III.




C.    Uraian Materi
1.      Ragam Lisan dan Ragam Tulisan
Bahasa Indonesia yang amat luas wilayah pemakaiannya ini dan bermacam-macam pula latar belakang penutumnya, mau tidak mau akan melahirkan sejumlah ragam bahasa. Adanya bermacam-macam ragam bahasa ini sesuai dengan fungsi, kedudukan, serta lingkungan yang berbeda-beda. Ragam bahasa ini pada pokoknya dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu ragam lisan dan ragam tulis.
Tidak bisa kita mungkiri, bahasa Indonesia ragam lisan sangat berbeda dengan bahasa Indonesia ragam tulis. Ada pendapat mengatakan bahwa ragam tulis adalah pengalihan ragam lisan ke dalam ragam tulis (huruf). Pendapat ini tidak dapat dibenarkan seratus persen sebab tidak semua ragam lisan dapat dituliskan; sebaiknya, tidak semua ragam tulis dapat dilisankan. Kaidah yang berlaku bagi ragam lisan belum tentu berlaku bagai ragam tulis.
Kedua ragam itu berbeda. Perbedaannya adalah sebagai berikut:
a.       Ragam lisan menghendaki adanya orang kedua, teman berbicara yang berada di depan pembicara, sedangkan ragam tulis tidak mengaharuskan adanya teman bicara berada di depan.
b.      Di dalam ragam lisan unsure-unsur fungsi gramatikal, seperti subjek, predikat, dan objek tidak selalu dinyatakan. Unsur-unsur itu kadang-kadang dapat ditinggalkan. Hal ini disebabkan oleh bahasa yang digunakan itu dapat dibantu oleh gerak, mimic, pandangan, anggukan, atau intonasi.
c.       Ragam tulis perlu lebih terang dan lebih lengkap daripada ragam lisan. Fungsi-fungsi gramatikal harus nyata karena ragam tulis tidak mengharuskan orang kedua berada di depan pembicara. Kelengkapan ragam tulis itu. Contoh ragam tulis ialah tulisan-tulisan dalam buku, majalah, jalah, dan surat kabar.
d.      Ragam lisan sangat terikat pada kondisi, situasi, ruang dan waktu. Apa yang dibicarakan secara lisan di dalam sebuah ruang kuliah, hanya akan berarti dan berlaku untuk waktu itu saja. Apa yang diperbincangkan dalam suatu ruang diskusi susastra belum tentu dapat dimengerti oleh orang yang berada di luar ruang itu. Ragam tulis tidak terikat oleh situasi, kondisi, ruang, dan waktu. Suatu tulisan dalam sebuah buku yang ditulis oleh seorang penulis di Indonesia dapat dipahami oleh orang yang berada di Amerika atau Inggris. Sebuah buku yang ditulis pada tahun 1985 akan dapat dipahami dan dibaca oleh orang yang hidup tahun 2000 dan seterusnya. Hal itu dimungkinkan oleh kelengkapan unsur-unsur dalam ragam tulis.
e.       Ragam lisan dipengaruhi oleh tinggi rendahnya dan panjang pendeknya suara, sedangkan ragam tulis dilengkapi dengan tanda baca, huruf besar, dan huruf miring.
2.      Ragam Baku dan Ragam tidak Baku
Pada dasarnya, ragam tulis dan ragam lisan terdiri pula atas ragam baku dan ragam tidak baku.
Ragam baku adalah ragam yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar warga masyarakat pemakainya sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma Bahasa dalam penggunaaannya ragam tidak baku adalah ragam yang tidak dilembagakan dan ditandai oleh cirri-ciri yang menyimpang dari norma ragam baku.
Ragam baku itu mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
a.       Kemantapan Dinamis
                  Mantap artinya sesuai dengan kaidah bahasa. Kalau kata rasa dibubuhi awalan pe-, akan terbentuk kata perasa. Kata raba dibubuhi pe-, akan terbentuk kata peraba. Oleh karena itu, menurut kemantapan bahasa, kata rajin dibubuhi pe-, akan menjadi perajin, bukan pengrajin. Kalau kita berpegang pada sifat mantap, kata pengrajin tidak dapat kita terima. Bentuk-bentuk lepas tangan, lepas pantai, dan lepas landas merupakan contoh kemantapa kaidah bahasa baku.
                  Dinamis artinya tidak statis, tidak kaku. Bahasa baku tidak menghendaki adanya bentuk mati. Kata langganan mempunyai makna ganda, yaitu orang yang berlangganan dan took tempat langganan. Dalam hal ini, tokonya disebut langganan dan orang yang berlangganan itu disebut pelanggan.
b.      Cendekia
                  Ragam baku bersifat cendekia karena ragam baku dipakai pada tempat-tempat resmi. Pewujud ragam baku ini adalah orang-orang yang terpelajar. Hal ini dimungkinkan oleh pembinaan dan pengembangan bahasa yang lebih banyak melalui jalur pendidikan formal (sekolah).
                  Di samping itu, ragam baku dapat dengan tepat memberrikan gamabaran apa yang ada dalam otak pembicara atau penulis. Selanjutnya, ragam baku dapat memberikan gambaran yang jelas dalam otak pendengar atau pembaca. Contoh kalimat yang tidak cendekia adalah sebagai berikut:
                  Rumah sang jutawan yang aneh akan dijual.
                  Frasa rumah sang jutawan yang aneh mengandung konsep ganda, yaitu rumahnya yang aneh atau sang jutawan yang aneh. Dengan demikian, kaliat itu tidak memberikan informasi yang jelas. Agar menjadi cendekia kalimat tersebut harus diperbaiki sebagai berikut:
1). Rumah aneh milik sang jutawan akan dijual.
2). Rumah milik sang jutawan aneh akan dijual.
c.       Seragam
      Ragam baku bersifat seragam. Pada hakikatnya, proses pembakuan bahasa ialah proses penyelengaman bahasa. Dengan kata lain, pembakuan bahasa adalah pencarian titik-titik keseragaman. Pelayan kapal terbang dianjurkan untuk memakai istilah pramugara dan  pramugari. Andaikata ada orang yang mengusulkan bahwa pelayan kapal terbang disebut steward dan stewardes sampai dengan saat ini tidak disepakati untuk dipakai. Yang timbul dalam masyarakat ialah pramugara atau pramugari.
      Dalam kehidupan berbahasa, kita sudah mengenal ragam lisan dan ragam tulis, ragam baku dan ragam tidak baku. Oleh sebab itu, muncul ragam yang dipakai dengan resmi dalam buku-buku pelajaran atau buku-buku ilmiah lainya. Pemerintah sekarrang mendahulukan ragam baku tulis secara nasional. Usaha itu dilakukan dengan menerbitkan dan menerbitkan masalah ejaan bahasa Indonesia, yang tercantum dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan. Demikian pula, pengadaan Pedoman Umum Pembentukan Istilah dan pengadaan Kamus Bahasa Indonesia merupakan pula usaha kea rah itu.
      Bagaimana dengan masalah ragam baku lisan? Ukuran dan nilai ragam baku lisan ini bergantung pada besar atau kecilnya ragam daerah yang terdengar dalam ucapan. Seseorang dapat terlalu menojol pengaruh logat atau dialek daerahnya.
3.      Ragam Sosial dan Ragam Fungsional
Baik ragam lisan maupun ragam tulis bahasa Indonesia ditandai pula oleh adanya ragam sosial, yaitu ragam bahasa yang sebagian norma dan kaidahnya didasarkan atas kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil dalam masyarakat. Ragam bahasa yang digunakan dalam keluarga atau persaabatan dua orang yang akrab dapat merupakan ragam sosial tersendiri. Selain itu, ragam sosial tidak jarang dihubungkan dengan tinggi atau rendahnya status kemasyarakatan lingkungan sosial yang bersangkutan. Dalam hal ini, ragam baku nasional dapat pula berfungsi sebagai ragam sosial yang tinggi, sedangkan ragam baku daerah atau sosial dengan nilai kemasyarakatan yang rendah.
Ragam fungsional, yang kadang-kadang disebut juga ragam profesional, adalah ragam bahasa yang dikaitkan dengan profesi, lembaga, lingkungan kerja, atau kegiatan tertantu lainnya. Ragam fungsional juga dikaitka dengan keresmian keadaan pengunaannya. Dalam kenyataan, ragam fungsional menjelma sebagai bahasa Negara dan bahasa teknis keprofesian, seperti bahasa dalam lingkungan keilmuan/teknologi, kedokteran, dan keagamaan.
           
D.    Rangkuman
1.      Perbedaan ragam lisan dan ragam tulisan adalah sebagai berikut:
a.       Ragam lisan menghendaki adanya orang kedua, sedangkan ragam tulis tidak mengharuskan adanya teman bicara berada di depan.
b.      Di dalam ragam lisan unsure-unsur fungsi gramtikal tidak selalu dinyatakan.
c.       ragam tulis perlu lebih terang dan lebih lengkap daripada ragam lisan
d.      ragam lisan sangat terikat pada kondisi, situasi, ruang dan waktu. Ragam tulis tidak terikat oleh situasi, kondisi, ruang, dan waktu.
e.       Ragam lisan dipengaruhi oleh tinggi rendahnya dan panjang pendeknya suara, sedangkan ragam tulis dilengkapi dengan tanda baca, huruf besar, dan huruf miring.
2.      Ragam baku adalah ragam yang dilembaga dan diakuai oleh sebagian besar warga masyarakat pemakaiannya sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma Bahasa dalam penggunaannya.
3.      Ragam tidak baku adalah ragam yang tidak dilembagakan dan ditandaioleh cirri-ciri yang menyimpang dari norma ragam baku.
4.      Ragam sosial yaitu ragam bahasa yang sebagian norma dan kaidahnya didasarkan atas kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil dalam masyarakat.
5.      Ragam fungsional adalah ragam bahasa yang dikaitkan dengan profesi, lembaga, lingkungan kerja, atau kegiatan tertentu lainnya. 
E.     Latihan Dan Evaluasi
1.      Apa perbedaan yang menonjol antara ragam lisan dan ragam tulis suatu bahasa?
2.      Coba Anda perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini. Cendekia atau tidakkah kalimat tersebut? Kalau kalimat itu tidak cendekia, coba Anda perbaiki kalimat itu.
a.       Sebelum bertindak, pemimpin bank yang terkenal itu mencoba melakukan pendekatan kekeluargaan.
b.      Ia menerima uang dari kami sebanyak dua puluh lima ribuan.    




Tidak ada komentar:

Posting Komentar