Rabu, 30 Januari 2013

# Puisiku

Sebongkah Rindu dalam Lemari



Sebongkah Rindu dalam Lemari

selembar kenangan kutempel di kamar mandi
cicak membacanya malu-malu
kecoa mengejar-ngejar waktuku
sebentar lagi, sekejap saja – kah
cermin berembun mengaburkan wajah
di kabusnya kutulis namamu dengan telunjuk
dan mengakhirinya dengan tanda tanya

rinai di ujung shower membagi-bagi harapan yang dingin
menusukkan sepi hingga ke tulang
mendustakan suam-suam kuku senyum matahari
pada dinding batu yang diam
ku tabur serbuk-serbuk tangis
ku puangi dada yang penuh dendam

“mengapa engkau, mengapa aku”

dalam lemari ku tapakan sebongkah rindu
terselip di antara gaun merah jambu, daster-daster,
pakaian dalam dan blazer
gigil menetesi ujung handuk, membirui bibir merah
mencicil jejak retak setiap pagi
kelak rayap melagukan nyanyian waktu
dengan tempo luka andante
bongkahan rindu menyublim
menguar abadi pada gaun merah jambu, daster-daster,
pakaian dalam dan blazer





Banjarmasin, Oktober 2012 – Januari 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar