Kamis, 30 April 2015

Perempuan yang Tertindas

14.44 0 Comments
Pulang sekolah putriku kelas  6 SD berkata bahwa minggu depan dia mendapat giliran kultum dalam pertemuan pekanan kelompoknya. Dia bilang dia sudah punya tema atau topik yang akan disampaikan.
"Tolong jangan diganggu ya, Nisrina mau konsentrasi menulis konsep kultum dulu. Nanti kalau selesai akan Nisrina bacakan ke Mama."
"Okay.." sahutku.
Beberapa lama kemudian dia menemuiku.
"Ma, ini kubacakan tapi ingat jangan dipotong dulu, jangan dikomen dulu saat aku masih membacakan kultumnya yaa"
"Baiklah..." jawabku.
"Janji lho, Ma!"
"Yup. Janji" ucapku yakin.
Putriku mulai membacakan konsep kultumnya.
"Assalamualaikum Wr. Wb.
.... dst (kalimat pembuka pada umumnya)
Hari ini saya akan membawakan kultum yang berjudul "Perempuan yang Tertindas oleh Laki-laki"
Sampai situ aku langsung buka mulut
"What!!! itu judul kultummu?"
Oh, tidak. Baru sampai judul aku sudah melanggar janjiku saudara-saudara. Habisnya judulnya begitu gitu! Terdengar seperti kajian gender yang sering aku baca. Dari mana dia dapat ide seperti itu?
"Kan sudah janji gak dipotong duluuu," putriku cemberut.
Ah...aku belum bisa menahan diri dari tidak menyela... Ini PR lagi buatku. Inilah poin penting tulisanku kali ini. PR seorang ibu: Berusahalah menjadi pendengar yang baik, yang tidak menyela!