Post ku yang ini merupakan materi yang pernah kusampaikan di beberapa seminar kepenulisan. Aslinya dalam bentuk
power point. Jadi agak kurang panjang penjelasannya memang. Yang merasa butuh penjelasan lebih jauh, silakan tinggalkan pesan yaa?
Setitik Semangat untuk
yang Ingin Menulis
Oleh Nailiya Nikmah JKF
Bayangkan seandainya nenek moyang
kita tidak meninggalkan tulisan di candi, di prasasti, di lontar atau yang
lain…. Betapa susahnya kita menelusuri jejak-jejak sejarah kita…
Sejarah Islam mencatat: 70 orang
sahabat terbunuh pada perang Yamamah – yg sebagian besarnya adalah para
penghafal Quran. Umar Bin Khatab meyakinkan Abu Bakar agar mengumpulkan serakan
Alquran yang ditulis pada pelepah kurma, daun dan tulang; dan menuliskan
ayat-ayat yang tdk ditulis – yang cuma dihafal.
Tahukah Kamu?
-
Menulis bisa menimbulkan efek
Dalam dunia kedokteran, menulis
bisa menyembuhkan. Sebuah penelitian ilmiah pernah dilakukan tentang hal ini.
Mendeskripsikan apa yang dirasakan setiap harinya, membuat seseorang lebih baik
daripada yang tidak menuliskannya.
-
Menulis bisa mengubah dunia
Karl Max ---> Das Capital
Van deventer --> De Gids (Panduan), berjudul Een Eereschuld (Hutang
kehormatan). (1899)
HTR --> Ketika Mas Gagah Pergi
Gola Gong --> Balada Si Roy
Ipho Santoso --> otak kanan
Yohanes Surya -->Mestakung
Untuk Apa Kita Menulis?
Berikut ini beberapa kemungkinan alasan mengapa kita menulis
- Untuk menyampaikan sesuatu
- Untuk menunjukkan eksistensi diri
- Untuk mengeluarkan isi hati
- Untuk menyalurkan hobi
- Untuk memelihara kenangan
- Untuk mencari penghasilan
- Untuk mengikat ilmu
- Untuk mencerahkan dunia?
-
....
Bagi muslim dan muslimah, bisa melihat
Q.S. Adz Dzariat:56
“Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan
untuk mengabdi (beribadah) kepada-Ku”
Jika mengacu pada ayat tersebut, maka seorang muslim yg
beriman akan menjadikan ibadah sebagai motivasinya menulis, yaitu
Menulis dalam kerangka ibadah
Selain itu,
Menulis adalah cara memotivasi diri sendiri agar
tetap mau melangkah dan melangkah (Prof. Yohanes Surya, Ph.D.)
Caranya:
Tuliskan apa saja yang menjadi
cita-citamu dalam buku atau catatan lainnya. Baca dan doakan setiap hari,
yakinlah, lalu melangkah lah!
Menulis, seperti halnya naik
sepeda, adalah keterampilan. Siapa pun bisa naik sepeda asal mau belajar, mau
menerima kemungkinan jatuh-bangun. Jadi, siapapun bisa menulis asal mau belajar
dan latihan
saya juga suka menulis, dan smeoga bisa menginspirasi mba nya
BalasHapus