Pengenalan Budaya Lokal
Ini adalah rangkuman materi yang pernah aku
sampaikan dalam sebuah acara di sebuah kampus bertajuk pengenalan budaya lokal.
Kebudayaan
Kata
kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta budhayah,
bentuk jamak dari buddhi yang berarti
budi atau akal. Kebudayaan
dapat diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Kata budaya merupakan perkembangan dari
kata majemuk budi daya yang berarti
daya dari budi. Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa dan rasa,
dan kebudayaan itu adalah segala hasil dari cipta, karsa dan rasa (Notowidagdo,
1997).
Culture (bahasa Inggris) yang artinya sama dengan
kebudayaan, berasal dari kata Latin colere yang berarti mengolah, mengerjakan terutama
mengolah tanah atau bertani. Dari arti kata tersebut berkembang arti culture menjadi segala daya dan
aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
Beberapa antropolog mendefinisikan kebudayaan
sebagai berikut:
E.B. Tylor (Inggris)
Kebudayaan adalah keseluruhan kompleks, yang di dalamnya terkandung ilmu
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat dan kemampuan
lain, serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
R. Linton
Kebudayaan adalah konfigurasi dari tingkah laku yang dipelajari dan hasil
tingkah laku, yang unsur-unsur pembentukannya didukung dan diteruskan oleh
anggota dari masyarakat tertentu.
Sementara Ernest membagi dalam 5 (lima) Aspek,
yaitu: Kehidupan spiritual; Bahasa dan kesusastraan; Kesenian; sejarah dan Ilmu
pengetahuan.
Culture Universal
1)
Bahasa
(lisan maupun tertulis)
2)
Sistem
teknologi (peralatan dan perlengkapan hidup manusia)
3)
Sistem
mata pencarian (termasuk sistem ekonomi)
4)
Organisasi
sosial (sistem kemasyarakatan)
5)
Sistem
pengetahuan
6)
Kesenian
(seni rupa, seni musik, seni sastra, dll)
7)
Religi
(dikutip dari Koentjaraningrat oleh Notowidagdo, 1997)
Mengenal Budaya Banjar
Berdasarkan teori-teori sebelumnya terkait unsur
budaya atau kebudayaan, dibahas tentang budaya lokal khususnya Budaya Banjar. Banjarmasin
adalah Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan. Kota yang dikenal dengan sebutan kota
seribu sungai. Kondisi geografis tersebut mempengaruhi unsur-unsur budaya
lainnya seperti mata pencaharian, teknologi dan kesenian. Mata pencaharian
orang Banjar pada awalnya adalah bertani, mencari ikan di sungai dan berjualan
di pasar terapung.
Kain khas Banjar
Kain khas Banjar adalah sasirangan. Kain sasirangan
semula dimanfaatkan untuk pengobatan. Kain sasirangan dipercaya memiliki
kekuatan magis. Zaman dahulu, bahan pewarna kain sasirangan berasal dari bahan
alami yaitu berasal dari tumbuh-tumbuhan atau tanaman.
Bahasa Banjar
Bahasa Banjar atau yang dikenal dengan sebutan
Basa Banjar secara umum terbagi dua, yaitu Basa Banjar Hulu dan Basa Banjar
Kuala.
Kesenian
Setiap daerah memiliki ciri dan keunikan seninya
masing-masing. Mulai dari seni tari, seni musik hingga yang lainnya. Beberapa
tarian Banjar misalnya Tari Baksa Kembang, Tari Radap Rahayu. Alat musik Banjar
misalnya panting dan kuriding. Seni pertunjukan tradisional misalnya mamanda,
balamut, madihin. Adapun seni beladiri tradisionalnya adalah kuntau atau
bakuntau.
Permainan tradisional
Salah
satu permainan tradisional Banjar adalah balogo.
Pamali
Pamali merupakan larangan atau pantangan yang
tidak boleh dilanggar. Ada sebagian yang bisa dijelaskan secara logika, ada
yang tidak bisa dijelaskan. Secara etika, terdapat pamali yang justru mengatur
kehidupan masyarakat untuk menjadi lebih baik. Berbagai penelitian dan kajian
ilmiah telah dilakukan terkait pamali Banjar. Beberapa contoh pamali:
1)
Jangan
duduk di depan pintu saat senja
2)
Jangan
becermin berdua
3)
Jangan
menyapu di malam hari
4)
Ibu
hamil dilarang berkata-kata buruk
5)
Jangan
berfoto dalam jumlah ganjil
6)
Jangan
membuka payung dalam rumah
7)
Jangan
menggunting kuku di malam hari
o
dDisampaikan pada Acara Pengenalan Budaya Lokal, Banjarmasin, Sabtu 14 Desember 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar