Juriyat Cinta
(balasan Sajak Sanggam Cinta)
Oleh Nailiya Nikmah JKF
untuk Kanda Rezqie Muhammad AlFajar Atmanegara
membaca pahatan Sanggam Cinta mu di alam maya
adalah mengoyak mimpi semu mata pena dinda
menimang ukiran rindumu yang bertahta rumpun ilalang
adalah mendulang luka-luka purbaku yang hilang
melukis sanja kuning di batang banyu sambil menghitung caracau enggang
adalah mandarasi juriyat dukaku sepanjang Hulu Sungai
maafkan,
sesungguhnya
lalaya mimpi telah lama kutinggalkan
bersama persembahan tarian terakhir di Meratusmu
di purnama ke sembilan
kukubur perahu yang tak pernah kukayuh
ke dalam pagi yang renta
kulabuh tangis yang tak pernah tiris
ke dalam butah kenangan
kusalin kecipak telapak diyang
ke bayang bulan yang jatuh di bola matamu
Kanda,
jangan terlalu lama menafsiri airmataku
menanti keringnya adalah keakhiran sungaimu
kan kuabadikan juriyat cinta kita
pada kitab lamut dan mamandaku yang tak pernah nyata
samar ku dengar senandung panting ditingkahi nyanyian orang dalam
dari bukit yang jauh, teramat jauh
dinding-dinding beton menyentuh langit
- pencerabut rindu rumpun ilalangku-
di situlah kini aku menganyam purun cinta
menunggu kereta ke negeri niscaya
(masih tercium wangi kesturi
yang kau semat di ujung lekuk kerudungku
- kuhirup sepanjang pejaman mata sejarah cinta kita)
Flamboyan 3, Banjarmasin, 9 Januari 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar