Ini adalah pertanyaan tersulit bagi kami. Perundingan, debat, diskusi, adu argumen telah kami lakukan. Kata Nisrina, "Yang mau sekolah kan Nisrina, bukan Mama. Jadi, terserah aku dong milih sekolah mana?"
Hm..ada benarnya juga sih. Masuk akal.
Akhirnya, inilah yang keluar dari mulutku,
"Baiklah, keputusan ada di tanganmu. Pilihan ada di hatimu. Saran Mama, pilihlah sekolah yang mendekatkanmu pada Allah dan yang mendukungmu untuk tetap bisa dengan nyaman dan aman memakai kerudung dengan sempurna." Kuberikan contoh-contoh kasus seputar hal-hal yang kutakutkan.
Diskusi ini tidak sehari dua, teman. Butuh waktu panjang.
"Begitu, yaa. Baiklah" jawab Nisrina.
Well, kesepakatan telah diraih. Semua pihak senang:)
Lihat saja nanti, Nisrina ada di sekolah mana!
al falah aja bu... tapi jangan beri contoh ulun. :D
BalasHapushehehe:)
BalasHapus