Waktu mendengar ada kurikulum baru yang akan diterapkan di sekolah-sekolah, aku tidak terlalu "ngeh" karena toh aku bukan guru. Aku mulai "wake up" ketika tiba hari UTS di sekolah anakku. Aku kesulitan memahaminya. Kubuka buku pegangan yang dipakai di sekolahnya, aku mencari TIU dan TIK, mencari standar kompetensi dan kompetensi dasarnya, akupun mulai panik. Ternyata aku harus mempelajarinya walaupun aku bukan guru sebab anak-anakku kalau mau ulangan, belajarnya harus dengan aku. BAgaimana ini, besok anak-anakku sudah UTS dan aku belum selesai mempelajari buku berkurikulum baru. Ini salahku, harusnya aku tidak secuek ini. Apa boleh buat, aku pasrah.
Syukurlah, pulang sekolah anakku bilang UTS ditunda minggu depan. Oh, Terima kasih Tuhan. TAk henti aku mengucap tahmid. Aku semangat lagi. Aku pergi ke toko-toko buku. Kusurvei buku-buku yang berlogo kurikulum 2013. sampai aku menjatuhkan pilihan pada dua buku untuk kubeli. Inilah bekalku untuk sementara.
Besoknya, suamiku datang membawakan referensi kurikulum baru. Tebalnya minta ampun. Aku garuk-garuk kepala. Berasa jadi mahasiswa FKIP kembali:) Padahal, suer aku hanya seorang ibu yang ingin anaknya bisa lancar dan sukses ketika ulangan. Baiklah, aku akan belajar lagi. Untuk kalian, anak-anak:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar