Senin, 05 Februari 2018

# kuliner # Pernik Banjar

Kuliner Unik Urang Banjar

Aku sedang terkenang dengan kuliner unik/khas Banjar yang waktu kecil dikenalkan ayah kepada kami. Tidak semua orang Banjar bisa memakannya, lho. Yang suka memakan, biasanya jadi ketagihan, apalagi kalau lagi musimnya seperti sekarang.
Berikut kuliner khas yang kumaksud:



Jaruk Tigaron
Ini adalah kembang tanaman tigaron (tigarun: hulu sungai) yang diasinkan, makanya disebut jaruk tigarun. Rasanya agak pahit asam asam gimanaa gitu, krenyes-krenyes pas digigit. Airnya juga enak disiram di atas nasi putih pas untuk teman makan. Selain mengandung serat, sayur ini juga membuat nafsu makan meningkat. Makan bagian bunga atau pucukannya saja, batangnya jangan, keras, kamu takkan kuat, hehe.

Kalangkala
Ini sejenis buah berbentuk bundar. Warnanya merah muda campur putih krem kalau sudah masak. Hati-hati bijinya cukup besar melebihi isinya. Cara menyajikannya: cuci bersih buahnya, kemudian buang bagian penutup atas tempat tangkai menempel (mirip topinya, hehe). Setelah itu, siram dengan air panas, tabur garam secukupnya. Kalau mau masukkan cabe rawit ke dalam wadah. Diamkan beberapa saat. Kalau ingin awet, gunakan sendok ketika mengambil kalangkala dari wadah.
Cara memakannya: kalangkala lebih enak dimakan pakai nasi. Pencet buah dari bagian bawah ke atas sehingga bagian isi keluar, buang bijinya. Isi kalangkala lebih enak kalau dioles di atas nasi panas. Rasa kalangkala agak sepet-sepet gurih, segar, membuat selera makan meningkat. Hm...yummy! Makan nasi akan terasaa lebih nikmat.


Atas: kalangkala
Bawah: mandai

Mandai
Mandai atau kadang ada yang menyebutnya dami, terbuat dari kulit kedua buah tiwadak (mirip nangka). Buah tiwadak biasanya dimakan langsung atau kadang dijadikan bahan isi gorengan yang disebut guduh tiwadak atau gaguduh tiwadak. Nah, bagian luarnya dipotong sesuai selera, taburi garam, goreng dengan minyak panas.
Kadang ada yang membuatnya menjadi olahan lain seperti ditumis campur bahan lain. Kalau aku lebih suka digoreng begitu saja setelah digarami. Oiya sebaiknya kulitnya jangan dicuci. Kalau kulit ini dicuci bersih-bersih maka rasanya akan berubah menjadi hambar dan kurang enak.
Mandai juga dimakan pakai nasi sebagai lauk. Entah mengandung apa, kalau makan nasi pakai mandai membuat selera makan berlipat.


14 komentar:

  1. Unik-unik ya mba, saya tahunya Soto Banjar heheh

    BalasHapus
  2. Cuma mandai yang pernah ulun makan dari daftar di atas. Lainnya belum pernah. Kalau lihat kalangkala itu malah merasa geli mau makannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Serius? Antung belum makan kalangkala dan tigarun? Waaah ayo dicoba. Anggap petualangan makannya. Haha.😊

      Hapus
  3. Pakasam, wadi, tarap, viralkan juga bu Nai. Hihi
    Sama dengan mba Antung nih, pernah makan mandai aja, no 1 dan 2 cuma sering liat aja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kebetulan pakasam belum sempat menggoreng waktu artikel ini dipublish. Ntr kutambahkan..wkwwkwk

      Hapus
  4. Duh mandai mba nai bikin ngiler deh wkwk

    mau makan itu eny hhe

    BalasHapus
  5. Sedap memang masakan khas Banjar ini. Khas banget memang. Kalau orang merantau biasanya harus membawa beberapa jenis makanan ke tanah rantau. Bahkan ke luar negeri karena enaknya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Bener Rin. Dulu pernah ngirimin mandai ama pakasam ke pulau sebrang buat sodara yg lagi ngidam.

      Hapus
  6. Saya baru taunya yang mandai. Kalau yang 2 lagi, baru tau sekarang. Asik ya kuliner Indonesia beragam banget

    BalasHapus
  7. Wahh aku paling suka sama mandai Mba, kalo tigarun sama kalangkala belum pernah nyoba. Katanya sih enak ya, tapi belum pernah berani nyoba sih hahahha.

    Mantap Mba, biar makanan Banjar itu makin dikenal orang ya. Hihihi

    BalasHapus